Bank Indonesia dan Bank NTT Gelar Pre-Event Exotic Tenun Fest 2023

Atambua – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi NTT dan Bank NTT menggelar kegiatan Pre-Event Exotic Tenun Fest (ETF) 2023 di Aula Hotel Nusantara 2 Atambua, Jumat (11/8/2023). Kegiatan Pre-Event ETS dengan tema, “Penguatan Kapasitas UMKM Menuju UMKM Belu Go Export” ini dihadiri Bupati Belu, Kepala BI Perwakilan Provinsi NTT, Kadis Perdagin, Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua, Direktur Perumda Belu Bhakti, Mahasiswa Unhan Benboi, Kelompok Tani Komoditas Tomat dan Pelaku UMKM se Kabupaten Belu.

Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus mengatakan pelaksanaan Business Matching untuk pelaku UMKM disini adalah dalam rangka pemulihan ekonomi NTT khususnya di Kabupaten Belu pasca pandemi covid-19.

“Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang sangat signifikat terhadap perekonomian nasional, sehingga NTT dan khusus Belu ikut terdampak. Sehingga untuk pemulihan ekonomi di Belu, butuh kolaborasi dengan semua pihak sehingga semua sektor bisa bertumbuh dengan baik,” ungkap Bupati Taolin.

Bupati juga mengaku bersyukur, karena wilayah Kabupaten Belu masih bisa dikendalikan. Kendati ada sebagian yang terkena dampak, tetapi rata-rata masih terkendali, hal itu terlihat dari rutinitas masyarakat kecil yang masih dalam keadaan baik.

“Sehingga dengan kejadian ini kita tidak berharap dari satu sektor saja seperti UMKM, tetapi masih ada sektor-sektor usaha lain untuk menjadi kekuatan ekonomi kita kedepan. Sehingga melalui Business Matching ini kita sudah harus berpikir soal kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksinya, sehingga ada yang membutuhkan semaunya sudah tersedia,” jelas Bupati.

Bupati Belu menuturkan, produksi berbagai komoditas pertanian dan perkebunan harus didukung dengan kepastian pasar, agar masyarakat tidak ragu-ragu dalam berusaha. Oleh karena itu sangat dibutuhkan tata kelola dan tata niaga ekspor-impor yang mampu memberikan kepastian pasar, sehingga hasil produksi dapat ditingkatkan sesuai permintaan.

“Kita inginkan agar semuanya dapat berjalan secara terukur dan sistematis, sehingga tujuan yang kita inginkan bersama dapat tercapai. Yang kita pikir sekarang, kita mau bisnis apa, usaha apa dan ekspor apa. Apakah ada kepastian pasar di Timor Leste dan pasar lokal di NTT serta bagaimana membawa dan menyiapkan dokumen-dokumen itu,” ujarnya retoris.

Disampaikan pula, dalam pertemuan ini hadir sejumlah kelompok tani dan kelompok UMKM yang bisa menjadi promotor dalam menyampaikan ilmu yang diperoleh dari pertemuan ini kepada masyarakat.

“Kita butuh kerja kolaborasi yang terukur dan tidak mungkin kita bekerja sendiri-sendiri. Dalam bekerja kita butuh kerja sama, kerja keras, kerja serius, kerja cerdas dan harus satu frekwensi untuk menghasilkan sesuatu yang baik demi terwujudnya Masyarakat Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif,” pungkasnya. (Prokopimbelu).

Sumber : prokopim.belukab.go.id

Share your love